Memang sungguh luar biasa kemampuan manusia. Seorang manusia mampu merespon hal-hal yang tidak terlihat jelas dipelupuk indra penglihatannya. Inilah yang menjadikan manusia berbeda dengan hewan. Begitu canggihnya ciptaanNya.
Karena begitu canggih software yang dimiliki, tak sedikit yang menjadikan kecanggihan ini sebagai 'senjata'.
Baik senjata untuk beralibi, berdalih, dan lain sebagainya. Yang pasti senjata ini digunakan untuk melegalkan apa yang menjadi keyakinan dalam bertindak terhadap yang lain. Seperti apa kata Hobbes, "homo homini lupus".
Berbagai perilaku yang ditampilkan manusia begitu unik, dan tentunya sangat masuk akal. Sampai disini, kita begitu takjub melihat kekuatan pikiran manusia. Saking masuk akalnya terkadang kita sampe geleng-geleng kepala, sebab apa yang kita lihat belum sampe dipikiran kita, durung gaduk kuping.
Disini saya mencoba berbagi informasi mengenai perilaku manusia dengan kekuatan pikirannya. Dimana ujung dari semuanya adalah duwit. Triknya antara lain:
1. Nyamar sebagai sales sebuah produk tertentu.
Cirinya yaitu sales abal-abal ini tak membawa barang dagangannya. Ia hanya menawarkan produknya melalui gambar. Dia juga membawa tas ransel besar. Selain itu, mereka datang dengan berkelompok. Tujuannya tak lain adalah saling sahut dalam menawarkan produknya. Kenapa saling sahut? Agar si calon korban tidak bisa berpikir untuk mengolah informasi yang datang padanya.
2. Nyamar sebagai pembeli suatu produk. Sedang produk yang dicari tidak ada di toko yang dituju.
Misalkan, satu orang datang ke toko. Kemudian ia mencari barang untuk keperluannya, kebetulan si empunya toko tidak memiliki barang yang dimaksud.
Untuk lebih meyakinkan si pemilik toko, pembeli abal-abal ini ngomong kalau ia butuh banyak. Bahkan bisa sampai jutaan nominalnya. Untuk memantapkan lagi, si pembeli abal-abal memberikan nomor HP yang bisa dihubungi jika ada barang yang dimaksud sudah tersedia.
Setelah bertele-tele, pembeli abal-abal mohon diri dan meyakinkan kembali kepada si penjual untuk segera menghubunginya ketika sudah ada barang. Dan kalau bisa hari ini juga ada telpon dari si pemilik toko. Keburu ia sudah order di toko lain.
Selang beberapa menit kemudian. Datanglah sales (yang tentunya komplotan si pembeli abal-abal barusan) menawarkan produk yang dicari si calon pembeli.
Karena tergiur keuntungan yang fantastis dan perolehan barang yang enak (tidak usah susah-susah dan capek-capek nyari ke kota atau ke toko-toko lain) maka si empunya toko sangat bersemangat untuk membelinya (untuk kemudian dijual kepada si pembeli).
Setelah semua barang ready dan si calon pembeli masih bisa dihubungi, maka ditunggulah ia di depan toko. Namun, setelah ditunggu sepuluh menit, dua puluh menit, satu jam, dua jam, tak kunjung nongol. Maka baru sadarlah si pemilik toko, bahwa ia telah tertipu.
Mungkin ada pengalaman lain?? Silakan ditambahkan...
Terimakasih.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar