Daftar saya

Selasa, 14 Januari 2020

Ereng-Ereng (Nasibmu Kini)

Ereng-Ereng, mungkin sebagian besar dari kita tidak tahu tentang nama satu ini. Pun demikian dengan Saya. Awal "perkenalanku" dengan Si Dia adalah tanpa disengaja. Saat kali pertama mendengar namanya, tentunya sangat penasaran dengan bentuk dan rasanya. 

Yang Saya tahu dari awal bahwa ereng-ereng ini adalah camilan yang dipasarkan jika ada "tontonan" didesa setempat. Contoh saja, pas ada kethoprak, wayang kulit, tayub. Menurut salah seorang warga camilan ini tidak tersedia setiap saat. Karena keberadaannya yang khusus, maka membuat para masyarakat penikmat ereng-ereng sangat antusias ketika ada tontonan didaerahnya.

Dokumen pribadi: Seorang anak membawa ereng-ereng

Setelah sekian lama, waktu yang ditunggu akhirnya datang juga. Suatu sore Saya berjumpa dengan do'i, ternyata eh ternyata, bentuknya mirip dengan stir mobil. Bulat dan ada garis ditengah-tengahnya.

Mengenai rasa. Setelah saya tanyakan ke pada salah seorang warga, rasanya tak jauh beda sewaktu dirinya kecil. Pun demikian dengan bentuknya, ya...seperti itu. Tak berbeda. Berarti konsisten dari dulu sampai sekarang. 

Namun, seiring perkembangan zaman dan tentunya teknologi keberadaan camilan ini tak lagi dilirik oleh generasi sekarang. Bahkan, orang-orang yang dulunya nge-fans berat sekarang sudah berbelok arah dan melirik camilan lain yang lebih "memanjakan mata dan lidah". 

Kenyataan inilah yang sebenarnya sangat memprihatinkan bagi kita. Pertanyaan yang kemudian timbul, akankah kebesaran namamu akan berakhir sampai disini?? Pun demikian berbagai budaya yang ada disekitar kita.

Dengan melihat kenyataan yang sedemikian memprihatinkan ini, maka hendaknya kita ikut tergerak untuk melestarikan melalui berbagai cara yang tentunya kita padukan dengan 'orientasi orang zaman now'.

Hal yang mungkin dapat dilakukan misalnya, menambah varian rasa ereng-ereng sesuai dengan permintaan pasar. Misalnya, rasa berbeque atau BBQ, balado, dan sebagainya. Ini perlu dilakukan dengan alasan bahwa para penikmat/ orang sekarang gampang memperoleh serta mencicipi penganan yang sangat varitif dari berbagai penjuru dunia. 

Selain menambah berbagai varian pilihan rasa, hal yang dapat dilakukan berikutnya adalah mengubah bentuk ereng-ereng sedemikian rupa sehingga dapat menarik mata para penikmat camilan. Berbagai bentuk tersebut misalnya, berbentuk kotak, lingkaran, persegi atau bagaimana sesuai selera Si Pembuat dan permintaan pasar. 

Dari segi pewarnaan, juga tentunya tak luput dari perombakan untuk memanjakan mata para penikmat. Misalnya,  merah, kuning, hijau, biru, perpaduan warna, dan seleterusnya. Sesuai dengan selera pembuat dan situasi para konsumen tentunya. 

Cara berikutnya yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan membuat etalase dan diberi beberapa hiasan menarik. Bisa nyomot dari tokoh kartun yang lagi ngetren dengan tak lupa tetap membubuhkan ciri khas ereng-ereng. 

Taktik selanjutnya kita gandeng para 'artis'. Bisa artis yang sudah atau sedang naik daun. Bisa juga artis yang ada di instagram. Mereka diminta untuk mereview ereng-ereng yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. 

Jalan berikutnya bisa ikut mendompleng di instagram atau medsos lainnya. Dengan cara kita sendiri yang mengenalkannya. Misalnya, mengenalkan kepada teman dan meminta untuk mengenalkan kepada teman lainnya. 

Demikian sedikit pengalaman dari Saya. Jikalau ada yang ingin menambahkan silakan corat coret pada kolom komentar. 
Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlatih Berbahasa#2

Paragraf argumentasi adalah sebuah tulisan atau paragraph yang berisi mengenai alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendiria...