Daftar saya

Minggu, 15 Maret 2020

Semangat Sore

Nuruti, adalah (setidaknya menurut saya) kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang dilakukan sore ini. Sebab, sedari kemarin kami dioyak-oyak untuk diantar sekadar jalan-jalan. 


Sebenarnya, jalan-jalan yang harus kami lakukan bukannya seperti selama ini dilakukan kebanyakan orang. Yaitu jalan-jalan ke tempat wisata yang terkenal disekitar kota kami. 
Jalan-jalan yang kami lakukan hanyalah sekadar menyusuri jalan setapak sepanjang area persawahan milik orang. Sekadar menikmati apa yang telah disuguhkan alam. 

Mengenai rute dan jarak tempuh, sebenarnya tak kami rencanakan sedari awal. Asal jalan saja. Yang penting bagi kami adalah jalan menyusuri jalan yang tak banyak dilalui orang dan kendaraan bermotor.

Biasanya kami jalan-jalan diwaktu pagi hari. Sebelum jam 06.00 WIB kami mulai menelusuri jalan raya beraspal hitam. Kemudian belok gang kecil menuju ke area persawahan, milik orang lain tentunya. 

Rute yang kami lalui pada sore ini, tak berbeda dengan rute yang kami lalui pada hari-hari sebelumnya. Namun, ditengah perjalanan rute kami belokkan. Alasan "membelokkan rute" disebabkan karena rute yang kami jumpai sudah pernah kami lalui sebelumnya. Kami hanya ingin menelusuri jalan yang belum pernah dilalui sebelum hari ini. 

Seperti biasa perjalanan yang kami lakukan sering berhenti, ada "sesuatu" yang harus dikomentari. Misalnya, ada burung kecil-kecil yang jumlahnya banyak, ada burung yang lagi lompat-lompat di atas tanah, ada burung besar yang lagi melintas, ada motor yang terparkir tanpa tuannya, ada tumpukan jerami yang tersusun rapih, ada belalang yang sedang berayun-ayun di sebuah batang rerumputan, dan lain sebagainya. 

Selain karena menikmati alam, "pemberhentian" yang kami lakukan adalah untuk menghela nafas. Unjal ambegan, kata orang tua. Biar lebih bermakna perjalanan yang kami lakukan. 

Sore ini yang paling berkesan dari jalan-jalan kami adalah ketika kami sampai di "hutan". Ketika melihat "sosok hutan", semangat kami membuncah. Semangat kami terpompa, untuk segera sampai di hutan itu. Setelah sampai di hutan, sejukanya angin, sejuknya mata, dan sejuknya air yang mengalir membuat teduh suasana. Kamipun berhenti sejenak untuk menikmatinya. 

Jarak tempuh yang kami lalap sekitar 2,5 km. Ini sekadar perkiraan dari saya, sebab maps yang kami minta bantuan tak mau menunjukkan rute berangkat kami. Sebab rute yang kami lalui (berangkat) tidak jalan yang biasa dilalui orang dengan bersepeda motor. 
Ketika kami coba meminta dengan mengklik jalan kaki, maps pun tak mau meresponnya. Walhasil, hanya rute pulang saja yang dapat kami abadikan. 

Dokumen Pribadi
jarak tempuh pulang (dengan bantuan google maps)

Karena sudah lama tak melakukan kegiatan seperti ini. Maka sepanjang perjalanan pun perasaan yang kami rasakan sangat berbeda. Semangat yang menyala-nyala itu terlihat ketika Si Kecil tiap ditemui seseorang dan ditanya, dia mau menjawab dan dengan sangat lantang dia akan menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, Si Kecil sering berlari. Berbeda dengan biasanya, yang hanya sekadar jalan dan mengomentari setiap apa yang ia lihat. 

Semangat Jalan (lari) Sore



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlatih Berbahasa#2

Paragraf argumentasi adalah sebuah tulisan atau paragraph yang berisi mengenai alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendiria...