BANDUNG, KOMPAS.com - Desa Digital yang digagas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mendapat penghargaan bergengsi di tingkat internasional. Desa Digital terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility dalam ajang IDC Smart City Asia Pacific Awards 2020. Jabar menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang mendapat penghargaan tersebut. IDC Smart City Asia Pacific Awards 2020 digelar oleh International Data Corporation (IDC) yang merupakan penyedia global utama intelijen pasar, layanan konsultasi, dan acara untuk teknologi informasi, telekomunikasi, dan pasar teknologi konsumen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Desa Digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.
Tujuan besarnya, seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, koneksi internet akan dibenahi, command center dibangun, dan masyarakat desa dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya
"Intinya di visi misi Jabar yang baru kota ingin ada ekonomi inklusif yaitu fokus di pedesaan. Tapi pedesaan ini tak akan melompat tanpa revolusi digital. Maka kita menggelar program namanya Desa Digital," kata Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (9/6/2020).
Ia mengatakan, program Desa Digital ini sedikitnya mengubah beberapa poin kehidupan di pedesaan. Yakni, mulai menggeliatnya bisnis jualan daring di desa dan pesantren, mengonversi balai desa menjadi pusat digital, hadirnya layanan Sapa Warga untuk menampung aspirasi, penggunaan internet of things (IoT) seperti program e-fishery, fish finder dan drone pupuk cair.
"Makanya dalam data statistik sudah tak ada lagi desa tertinggal. Itu ada korelasinya. Kita bersaing dengan Australia dan Selandia Baru karena ini Asia Pasifik kan. Harusnya ada penghargaan secara fisik, cuma karena tidak memungkinkan saya tak berangkat," ungkapnya.
Solusi Menekan Arus Urbanisasi
Emil menjelaskan, penghargaan di tengah pandemi Covid-19 ini membawa hikmah besar bahwa Desa Digital punya peluang untuk menekan arus urbanisasi. Dengan hadirnya peluang penghidupan di pedesaan, ia berharap masyarakat desa tak lagi tergiur untuk bekerja di kota.
"Hikmahnya satu, bahwa pasca Covid revolusi digital akan jadi kebutuhan Pemprov. Karena waktu Covid orang desa jarang kena Covid tapi bisnis bisa mendunia. Maka slogan saya buat milenial atau generasi Z tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," tutur Emil.
"Jadi pasca Covid jangan membayangkan lagi kota, kota ini sumber masalah kan. Bisa sekarang tinggal di desa yang indah, kampung di Jabar relatif subur dibandingkan yang lain tapi dengan desa digital jangan khawatir, walaupun tinggal di desa anda bisa berbisnis kemana saja dengan logika e-commerce," tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jabar menjelaskan, program Desa Digital cukup berhasil mengatrol status desa tertinggal di Jabar dalam setahun program berjalan.
"Itu dianggap berhasil karena bisa menaikan status desa mandiri. Dulu 48 desa sangat tertinggal, dalam jangka waktu setahun sudah tidak ada desa tertinggal, yang desa maju dari 600 naik menjadi 1232 desa," ucap Dedi lewat telepon seluler.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Setiaji menuturkan, Semua pemenang dalam ajang tersebut ditentukan berdasarkan tolok ukur analis IDC, pemungutan suara publik, dan penilaian dari Dewan Penasihat Internasional. "Kita memiliki program-program seperti memberikan akses internet ke 400 titik yang blank spot. Program Internet of Think di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan lain sebagainya. Itu yang membuat juri tertarik dengan Desa Digital," kata Setiaji. Setiaji mengatakan, ada 14 kategori dalam IDC Smart City Asia Pacific Awards 2020. Pemda Provinsi Jabar, kata ia, menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang meraih penghargaan dalam ajang tersebut.
"Kita memiliki program-program seperti memberikan akses internet ke 400 titik yang blank spot. Program Internet of Think di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan lain sebagainya. Itu yang membuat juri tertarik dengan Desa Digital," kata Setiaji.
Setiaji mengatakan, ada 14 kategori dalam IDC Smart City Asia Pacific Awards 2020. Pemda Provinsi Jabar, kata ia, menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang meraih penghargaan dalam ajang tersebut.
Taiwan meraih 4 penghargaan, China dan Singapura masing-masing mendapat 3 penghargaan, Korea Selatan dan Australia masing-masing 2 penghargaan, serta India, Hong Kong, Malaysia, dan Selandia Baru dengan 1 penghargaan.
sumber: https://regional.kompas.com/read/2020/06/09/16302091/program-desa-digital-jabar-raih-idc-smart-city-asia-pacific-awards-2020?page=all#page2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar