Daftar saya

Minggu, 05 Juli 2020

gaya hidup baru new normal = new prestise

New prestice diera new normal
Kiranya istilah itu cocok untuk menggambarkan kondisi akhir-akhir ini. Mengapa? Ada hal apa? Bagaimana kok bisa?
Sebelum melirik lebih dalam lagi.

Covid-19. Ditengah pandemi virus yang masih merajalela sekaligus membuat setiap orang was-was terdapat istilah new normal. 
Istilah ini muncul sekitar bulan Juni. Setelah kurang lebih tiga bulan virus ini menyebar dan orang-orang harus berdiam diri di rumah masing-masing. 
Apakah ini bentuk kebosanan umat manusia, sebab terlalu lama terkurung dalam "sangkar emas"? atau ada sebab lainnya?
New normal, diartikan oleh banyak orang sebagai normal baru, ada juga yang mengatakan sebagai kebiasaan baru, dan lain sebagainya. Namun, nyatanya berbagai definisi itu mengerucut dalam bentuk yang sama yaitu keadaan seperti sediakala, seperti sebelum adanya virus. 
Tak sedikit pihak yang menyayangkan perilaku masyarakat yang seperti ini, tapi memang massa sulit dikendalikan. Itulah kenyataan yang harus diterima dan dijalani oleh orang Indonesia.

---
Indonesia. Membahas dan membicarakannya tak kunjung habis. Ada saja yang diperbuat masyarakatnya. Terutama untuk sekadar eksis. Biar dianggap orang lain sebagai orang kekinian, seperti itulah kiranya. Keadaan ini sangat terasa dalam ketika kita tengok dari segi pemanfaatan teknologi. 
Karena teknologi sudah sangat akrab dan bahkan menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang, maka berbagai informasi sangatlah mudah diperoleh.
Awalnya, dengan hadirnya teknologi ditengah-tengah masyarakat sangatlah membantu. Namun, setelah sekian lama kehadiran teknologi ini menjadi bumerang bagi manusia itu sendiri. 
Kita ambil contoh kecil, perilaku terhadap orang yang lebih tua. Ketika kita dimintai tolong oleh orang tua, yang tidak tahu menahu tentang handphone apa yang kita lakukan? Awalnya menolong dengan jumawa, sok sabar, sabar, dan akhirnya jengkel mendera. Sebab, Si Orang tua itu tak "bergerak" sedikitpun pemahaman dan penerapan terhadap barang yang ada didepannya. Padahal handphone jadul.
Dan ketika sedang mager/gabut, apa yang kita lakukan? Akhirnya kita berbuat sesuatu yang lain dari yang lain, bahkan melintasi nilai dan norma, dan kemudian dibagikan ke media massa alias sosmed yang kita punya. Yang ini oleh kebanyakan orang diistilahkan dengan inovasi, kreatif, keren, dan seterusnya...
Dan akhirnya menjadi viral. Ketika sudah viral, maka banyak tawaran untuk melariskan dagangan orang lain. Yang terakhir inilah menjadi daya tarik luar biasa bagi setiap orang. Apapun akan dilakukan untuk mendapatkannya. Terlihat "aneh", itu yang diharapkan...
Pun demikian sampai detik ini. Orang berlomba-lomba mencari hal baru, minimal dapat "nongol" di medsos

Gowes. Tak akan pernah asing ditelinga kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlatih Berbahasa#2

Paragraf argumentasi adalah sebuah tulisan atau paragraph yang berisi mengenai alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendiria...