Dokumen pribadi: Para Siswa Mengerjakan Soal Latihan dengan Menggunakan Aplikasi CBT |
Computer Based Test, istilah lain webtest, merupakan sebuah aplikasi yang dapat dikonsumsi masyarakat umum. Aplikasi ini juga dapat disesuaikan dengan keinginan Si Pengguna, misal, ingin mengubah ikon, mengubah atau menambah jumlah peserta, tak ketinggalan pula judul test pun dapat diubah sesuai keinginan (ditambah, dikurang, dan bahkan dihapus).
Sebenarnya CBT ini bukan "barang" yang baru di dunia per-aplikasi-an. Dihitung expired, menurut saya tidak, sebab pasti sebuah aplikasi akan di-update sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pihak pengguna pun diberi kesempatan (diperbolehkan) untuk tidak meng-update. Akhirnya keputusan ada ditangan pemanfaat aplikasi.
Aplikasi ini sangat mudah ditemukan dan sangat bervariasi. Pengguna tinggal pilih yang sesuai dengan mood pada saat menemukannya. Jadi harusnya tidak ada yang mengaku-ngaku bahwa "ini adalah murni buatan saya" (bercanda,😀).
Saya menggunakan aplikasi sudah beberapa tahun. Sebenarnya saya tidak tahu menahu perihal aplikasi ini. Saya hanya minta tolong teman untuk menyediakan dan saya tinggal pake. Jika ada kendala pun saya tidak bisa memperbaikinya. Pokoknya saya tinggal pake, tak mau ribet.
Dibilang tidak ada kendala, memang tidak ada kendala. Sebab, kendala itu saya serahkan pada teman saya (lha wong saya ora paham blas je...).
Berbicara terdapat kendala atau tidak, yang namanya aplikasi pasti ada. Namun, sejauh mana kendala itu dapat mempengaruhi aktivitas penggunanya, itu yang sebenarnya menjadi pertanyaan. Sejauh ini kendala yang sering ditemui adalah lemotnya sistem dalam menampilkan soal, terutama soal yang ada gambarnya.
Jika ditelusuri, memang soal jenis ini membutuhkan banyak data untuk menampilkan di HP para siswa. Belum lagi, jika soal yang harus ditampilkan ada video dan atau suara. Makin lemot dan tidak akan sabar pengguna test menantinya.
Kendala berikutnya, dari siswa, aplikasi ini galaknya minta ampun. Sekali waktu habis, ya habislah masa tayangnya di HP mereka. Alias tidak bisa melanjutkan test. Kalau sudah seperti ini mode pasrah harus mereka terapkan.
Kekurangan lainnya, aplikasi ini tidak mau bersinergi dengan iphone, harus menempel pada sistem android. Jadi, bagi siswa harus menyediakan HP android entah bagaimana pun caranya.
Solusi yang dapat ditawarkan. Untuk yang pertama, kuota internet yang tersedia harus ditambah. Sebab kebutuhan untuk test memang sangat banyak. Agar ke-lemot-an sistem dapat diminimalisir. Alternatif lain yaitu dengan memfokuskan internet pada satu bidang sasaran. misal: siswa dilarang mengakses apa pun selain test.
Solusi kendala kedua, untuk mengatasi sistem yang galak, maka dari diri kita yang harus sangat siap menghadapi ujian. Jangan belajar ketika ujian berlangsung. Ini akan memperlama waktu yang dibutuhkan.
Berikutnua untuk yang ketiga, karena posisi kita adalah pengguna, maka kita wajib menuruti apa yang diminta pihak penyedia. Kita sediakan HP android. Jadi, dalam membeli HP hendaknya kita sesuaikan dengan kebutuhan, bukan disesuaikan dengan prestice.
Demikian beberapa pengalaman dari saya, maaf jika ada salah istilah atau salah kata. Silakan beri saran pada kolom yang sudah disediakan. terimakasih dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar