Dalam upaya memberi pengalaman kepada para siswa. Yang kami lakukan adalah memberi tugas kepada mereka untuk menulis esai tentang manusia dan digitalisasi.
Tema esai kali ini adalah ketidakmampuan adaptasi masyarakat di era digitalisasi. Harapan, yang menjadi fokus siswa yaitu dapat menemukan adanya kelompok masyarakat yang mampu dan tidak mampu beradapatasi dengan berbagai peralatan modern yang ada disekitarnya. Selain itu, mereka diharapkan dapat menganalisis tentang faktor pendorong dan penghambat masyarakat dalam melakukan adaptasi dengan peralatan modern.
Dalam proses menemukan data berkaitan dengan tema di atas, siswa diharapkan melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Tahap selanjutnya yaitu, siswa menuliskan ke dalam buku masing-masing terkait apa yang telah didapatkan di lapangan. Untuk tahap selanjutnya yaitu, mereka diminta menuliskan karya tersebut ke dalam bentuk file, yang nantinya harus dikirim kepada kami.
Tahap selanjutnya yaitu dari file yang dikirim oleh para siswa, kami unggah ke website yang telah disediakan sebelumnya. Proses pengiriman file dilakukan dengan cara, siswa mengumpulkan hasil tulisan mereka kepada salah satu teman (tidak harus ketua kelas) kemudian satu teman ini mengirim file tersebut kepada kami untuk diperiksa dan diupload. Hal ini dilakukan dengan alasan, jika masing-masing siswa mengirim file maka ditakutkan ada file yang tidak terbaca dan tidak terupload.
Mungkin ada yang bertanya, kok ribet banget??
Jawabnya, tentu ribet banget. Ini kami lakukan dengan maksud memberikan sedikit pengalaman berkaitan dengan pengamatan, perolehan dan pengambilan data, menulis secara konvensional, menulis secara file dengan memanfaatkan dimedia modern, cara mengirin file antar teman, serta membaca secara daring pada media sosial, pada akhirnya menganalisis dari karya teman sejawat.
Temuan.
Dari hasil yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak memenuhi tugas yang diberikan. Ini terlihat dari hasil karya siswa yang tidak dari hasil pengamatan. Dapat dibuktikan karya siswa hasil copy-paste teman satu kelas. Kedua, karya siswa tidak murni hasil karya sendiri, terlihat dari segi bahasa yang "tampak" bukan dari bahasa mereka sendiri. Bahasa yang digunakan sangat terstruktur, bahasa yang digunakan layaknya bahasa para peneliti yang sudah sangat berpengalaman dibidangnya. Disini bukan bermaksud memandang rendah karya seseorang, namun untuk ukuran siswa nampaknya bahasa seperti itu "masih belum waktunya".
Ketiga, para siswa menggunakan jasa Meta AI yang sudah sangat mudah diakses dan diminta pertolongan. Dari karya yang dikumpulkan terlihat bahwa masih ada bahasa percakapan antara bahasa siswa yang meminta tolong untuk dibuatkan beserta jawaban dari mesin yang dimintai tolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar